Sabtu, 22 Agustus 2009

Bandingkan Cinta Anda Dengan Cinta-Nya!



eramuslim - Cinta adalah memberi, dengan segala daya dan keterbatasannya seorang pecinta akan memberikan apapun yang sekiranya bakal membuat yang dicintainya senang. Bukan balasan cinta yang diharapkan bagi seorang pecinta sejati, meski itu menjadi sesuatu yang melegakannya. Bagi pecinta sejati, senyum dan kebahagiaan yang dicintainya itulah yang menjadi tujuannya.

Cinta adalah menceriakan, seperti bunga-bunga indah di taman yang membawa kenyamanan bagi yang memandangnya. Seperti rerumputan hijau di padang luas yang kehadirannya bagai kesegaran yang menghampar. Seperti taburan pasir di pantai yang menghantarkan kehangatan seiring tiupan angin yang menawarkan kesejukkan. Dan seperti keelokan seluruh alam yang menghadirkan kekaguman terhadapnya.

Cinta adalah berkorban, bagai lilin yang setia menerangi dengan setitik nyalanya meski tubuhnya habis terbakar. Hingga titik terakhirnya, ia pun masih berusaha menerangi manusia dari kegelapan. Bagai sang Mentari, meski terkadang dikeluhkan karena sengatannya, namun senantiasa mengunjungi alam dan segenap makhluk dengan sinarannya. Seperti Bandung Bondowoso yang tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.

Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan yang lebih baik. Cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah.

Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan.

Tentang Cinta itu sendiri, Rasulullah dalam sabdanya menegaskan bahwa tidak beriman seseorang sebelum Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya. Al Ghazali berkata: "Cinta adalah inti keberagamaan. Ia adalah awal dan juga akhir dari perjalanan kita. Kalaupun ada maqam yang harus dilewati seorang sufi sebelum cinta, maqam itu hanyalah pengantar ke arah cinta dan bila ada maqam-maqam sesudah cinta, maqam itu hanyalah akibat dari cinta saja."

Disatu sisi Allah Sang Pencinta sejati menegaskan, jika manusia-manusia tak lagi menginginkan cinta-Nya, kelak akan didatangkan-Nya suatu kaum yang Dia mencintainya dan mereka mencintai-Nya (QS. Al Maidah:54). Maka, berangkat dari rasa saling mencintai yang demikian itu, bandingkanlah cinta yang sudah kita berikan kepada Allah dengan cinta Dia kepada kita dan semua makhluk-Nya.

Wujud cinta-Nya hingga saat ini senantiasa tercurah kepada kita, Dia melayani seluruh keperluan kita seakan-akan Dia tidak mempunyai hamba selain kita, seakan-akan tidak ada lagi hamba yang diurus kecuali kita. Tuhan melayani kita seakan-akan kitalah satu-satunya hamba-Nya. Sementara kita menyembah-Nya seakan-akan ada tuhan selain Dia.

Apakah balasan yang kita berikan sebagai imbalan dari Cinta yang Dia berikan? Kita membantah Allah seakan-akan ada Tuhan lain yang kepada-Nya kita bisa melarikan diri. Sehingga kalau kita "dipecat" menjadi makhluk-Nya, kita bisa pindah kepada Tuhan yang lain.

Tahukah, jika saja Dia memperhitungkan cinta-Nya dengan cinta yang kita berikan untuk kemudian menjadi pertimbangan bagi-Nya akan siapa-siapa yang tetap bersama-Nya di surga kelak, tentu semua kita akan masuk neraka. Jika Dia membalas kita dengan balasan yang setimpal, celakalah kita. Bila Allah membalas amal kita dengan keadilan-Nya, kita semua akan celaka. Jadi, sekali lagi bandingkan cinta kita dengan cinta-Nya. Wallahu a'lam bishshowaab (Bayu Gautama. Thanks to Herry Nurdi akan artikel "Belajar Mencinta"nya Wallahu a'lam bishshowaab

Adakah Ramadhan Menyapa Kita Lagi Tahun Depan?


eramuslim - Ramadhan tak lama lagi akan meninggalkan kita. Tak terasa bulan yang penuh rahmat dan ampunan Allah itu berlalu. Dan tak lama lagi pula malam penuh kemuliaan dan keindahan bersama Tuhan, Laitul Qadar tak menyapa kita untuk bermunajat kepada Sang Pencipta siang dan malam. Boleh jadi kegigihan baca Al-Qur’an kita pun berubah jadi kemalasan dengan berubahnya bulan!

Sementara itu, kita yang ditinggalkan tak sadar bahwa sikap dan perilaku kita di bulan Ramadhan itu tak jauh beda dengan di bulan-bulan lainnya. Kita masih lalai dengan amal-amal mulia yang sesungguhnya di bulan suci itu. Yakni, berbuat sesuatu tanpa pamrih, meniru akhlak Tuhan. Hidupnya tidak bergantung kepada sesuatu apa pun, dari mulai jabatan, pangkat, status sosial, uang, harta dan semacamnya kecuali hanya kepada Allah Swt saja. Kita pun masih sibuk dengan urusan-urusan yang tak pernah menjanjikan apa pun di bulan Ramadhan.

Memang rugi dan sangat rugi bagi mereka yang berpuasa tapi tak merubah niat dan tata cara hidupnya untuk menuju keridhaan Tuhan. Nihil sama sekali nilai Ramadlan kita kali ini jika cara berpikir, bicara, bergaul, makan, tidur, berpolitik, berpakaian, bekerja dan sebagainya masih menimbun rasa duka dan derita bagi orang lain. Kita harus berani meninggalkan cara dan gaya hidup setan itu agar kita betu-betul menjadi hamba yang pandai bersyukur.

Sesungguhnya kegagalan kita menjadi orang yang pandai bersyukur adalah karena kegagalan kita menjadi orang yang memperoleh petunjuk-Nya. Dan kegagalan kita memperoleh petunjuk adalah karena kegagalan kita dalam beramadlan. Jika kita gagal dalam hal itu semua berarti kita juga gagal dalam mengagungkan Allah Swt. Bukankah semua ibadah dalam Islam untuk mengagungkan Rabb Pencipta Alam Semesta ini?
“Wa litukabbiru Allah ‘ala maa hadaakum wa la’allakum tasykuruun” (Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas pentujuk-Nya, supaya kalian menjadi orang yang pandai bersyukur, QS. Al-Baqarah : 185).

Jika kita gagal mengisi Ramadlan, berarti langkah kita di bulan-bulan selanjutnya pun akan mengalami kesulitan dan kemalasan untuk mengisi keindahan dan kemuliaan dalam kehidupan . Boleh jadi pula Ramadhan di tahun depan terus terlewatkan begitu saja tanpa sebuah pemaknaan dan harapan. Karena, bagi seorang Muslim, kehidupan di bulan Ramadlan itu cara hidup yang sesungguhnya. Dan di bulan itu pula cara beriman kita yang seharusnya, yakni, bermakrifatullah (mengenal Allah Swt) lalu ikhlas kepada-Nya.

Bagi mereka yang sudah optimal dengan khusyu’ dan ikhlas mendayagunakan energi, perasaan, dan harta di bulan Ramadlan maka mereka juga harus meramadlankan hidupnya di bulan-bulan lain hingga kematian datang seperti datangnya Ramadlan. Kita gembira saat Ramadlan datang dan kita juga gembira di saat ajal datang menjemput badan.

Kita berharap kepada-Nya mudah-mudahan di tahun mendatang Ramadlan masih menyapa kita dengan keteduhan dan kedamaian. Amien. (Udien Al-Farry)

BILA SUATU SAAT AKU JATUH CINTA

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu
yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh
dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati
cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amiin

" Hidup untuk Mempersembahkan Yang Terbaik,
yaitu Bermakna bagi Dunia dan Berarti bagi Akhirat. "

Tidak selalu harus berwujud "bunga"

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta berperasaan halus.

Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepada-nya,bahwa saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.

"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?". Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,

"Saya punya, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok." Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret2-an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan....

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."

"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.".

"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."

"Kamu selalu pegal-2 pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal." "Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi 'aneh'. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."

"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu." "Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".

"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."

"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu."

"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku tidak cukup bagimu, aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.

"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."

"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagia aku bila kau bahagia.".

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".

Mencintai Orang yang Istimewa...

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi
tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah untuk
mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian
untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan.

Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang,
satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk
mencintai seseorang, tetapi membutuhkan seumur hidup
untuk melupakan seseorang.

Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan
orang yang tidak tepat sebelum bertemu. Jadi ketika
kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita
akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.

Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran
dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa
kamu peduli dengan dia. Hal yang menyedihkan dalam
hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang
sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa
pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus
membiarkannya pergi.

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka.
Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada
pintu yang telah tertutup itu, sehingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka buat kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat
duduk bersamanya dan merasa terbuai dan tidak pernah
mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama.
Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis
yang pernah kamu rasakan.

Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan
sampai kita kehilangannya. Tetapi benar juga bahwa
kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah
menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!

Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah
sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika
tidak, pastikan cinta tumbuh di dalam hatimu.

Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan
pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu
ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi
tuli, walaupun kamu tidak mendengar itu dari
seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih
ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa
masih dapat maju.

Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu
lagi, bila kamu tidak ingin membiarkannya pergi. Cinta
datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
walaupun mereka telah dikecewakan.

Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka
telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin
mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya
dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan
keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan. Jangan
melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat
dari kekayaan, itu bisa menghilang.

Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu
tersenyum, karena sebuah senyuman dapat membuat hari
yang gelap menjadi cerah.

Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat
membuatmu tersenyum. Ada saat di dalam kehidupanmu
dimana kamu sangat merindukan seseorang. Kamu ingin
mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk
dia.

Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin
pergi, jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu
hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan
apa yang kamu inginkan. Semoga kamu mendapat cukup
kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia.

Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup
penderitaan untuk membuat kamu manusia yang
sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu
bahagia.

Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu
merasa bahwaitu menyakitkan kamu, mungkin itu
menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh
dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar
bisa membuat celaka, kata-kata tepat waktu dapat
mengurangi ketegangan.

Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang
kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak
membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan
kata lain, kita mencintai bayangan kita yang ada pada
diri mereka.

Berapa umur anda saat ini? 20 tahun, 30 tahun, 40 tahun atau bahkan
60 tahun. Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda? Berapa lama
lagi sisa waktu anda untuk menjalai kehidupan? Tidak ada seorang pun
yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba. Waktu
untuk kita bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai ibu
rumah tangga, sebagai pelajar, sebagai seorang profesional, dan
lainnya, kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita
semakin tegang menjalani hidup. Terlambat sampai di kantor, itu hal
biasa. Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala
pusing, sikap anak buah yang tidak memuaskan, dan banyak problematika
pekerjaan harus kita hadapi di kantor. Atau bagi pelajar dan
mahasiswa, ketegangan mengikuti kuliah atau mata pelajaran adalah
santapan sehari-hari.

Tak terasa, siang menjemput..."waktunya istirahat..makan-makan.."
Perut lapar, membuat manusia sulit berpikir. Otak serasa buntu.
Pekerjaan menjadi semakin berat untuk diselesaikan. Matahari sudah
berada tepat diatas kepala. Panas betul hari ini.. Akhirnya jam
istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...Perut kenyang, bisa
jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk.
Aduh tapi pekerjaan kok masih banyak yang belum selesai. Mulai lagi
kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya terlihat di
sebelahbarat...Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat
berpisah. Gelap mulai menjemput.

Lelah sekali hari ini. Pekerjaan di kantor banyak. Sekarang jalanan
macet. Kapan saya sampai di rumah. Badan pegal sekali, dan badan
rasanya lengket. Nikmat nya air hangat saat mandi nanti. Segar
segar... Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di
rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin
sampai di rumah. Dinamis sekali kehidupan ini.

Waktunya makan malam tiba. Sang istri atau mungkin Ibu kita telah
menyiapkan makanan kesukaan kita. "Ohh..ada sop ayam" . "Wah soto
daging buatan ibu memang enak sekali". Suami memuji masakan istrinya,
atau anak memuji masakan Ibunya. Itu juga kan yang sering kita
lakukan. Pastilah..Selesai makan, bersantai sambil nonton TV dan
akhirnya tertidur...Tak terasa heningnya malam telah tiba. Lelah
menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan lelap.
Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari
yang baru lagi.

Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar
orang. Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan. Jika
pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak
ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan,
minum, melakukan kegiatan rutin, tidur. SiangÊ atau malam adalah
sama. Hanya rutinitas...sampai akhirnya maut menjemput.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang
luas.Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan
kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita
untuk orang lain
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan
orang yang kita sayangi
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai istri kita, suami
kita, orang tua kita, dan anak-anak kita, serta mengasihi sesama kita
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar
tentangarti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada
Yang Kuasa Kehidupan adalah ... dll

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda? Berapa tahun anda
telah menjalani kehidupan rutinitas anda?
Akankah sisa waktu anda sebelum ajal menjemput hanya anda korbankan
untuk sebuah rutinitas belaka ?
Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi,
mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau
mungkin 1 menit lagi. Hanya Tuhan yang tahu.

Pandanglah disekeliling kita, ada segelintir orang yang membutuhkan
kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita.
Anak-anak yang selalu merindukan waktu untuk bermain dengan orang
tuanya. Suami atau istri yang membutuhkan waktu untuk saling berbagi.
Orang tua yang selalu menanti kunjungan anak dan cucunya. Serta Tuhan
yang setia menanti Ucapan Syukur dari bibir kita. Bersyukurlah setiap
saat bahwa kita masihÊ dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini.
Berbagilah dengan setiap orang Cintailah suami, istri, orang tua dan
anak-anak kita dengan tulus dan ikhlas Buatlah hidup ini untuk
melayani sesama.

Tidak kah anda ingat kalimat ini?
Kami percaya bahwa hidup adalah untuk dinikmati, setiap manusia
adalah untuk dikasihi, benda-benda adalah untuk digunakan dan
kesempatan adalah untuk dibagikan. Kami percaya bahwa sikap
memperhatikan dan saling membagi
adalah cara terbaik untuk menuju kemajuan, kebahagiaan, dan
kesejahteraan dalam suatu ekonomi yang bebas. Secara singkat "HIDUP
ADALAH UNTUK MENGASIHI DAN MELAYANI."

Tetaplah untuk terus MENGASIHI DAN MELAYANI... Karena kita akan
menemukan ARTI KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA...
ARTI KEHIDUPAN YANG TERAMAT LUAS DAN DALAM.

Lakukan yang terbaik demi orang tua anda...saat ini juga detik ini juga....

Cinta ini milikmu Mama

"Rosa, bangun.. Sarapanmu udah mama siapin di meja."
Tradisi ini sudah berlangsung 26 tahun, sejak pertama kali aku bisa
mengingat tapi kebiasaan mama tak pernah berubah.
"Mama sayang. ga usah repot-repot ma, aku sudah dewasa." pintaku pada
mama pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah.

Pun ketika mama mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru
kukeluarkan uang dan kubayar semuanya, ingin kubalas jasa mama selama
ini dengan hasil keringatku.. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa mama mudah sekali sedih? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin
sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami mama karena dari sebuah artikel
yang kubaca.. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung
untuk bersikap kanak-kanak. tapi entahlah.. Niatku ingin membahagiakan
malah membuat mama sedih. Seperti biasa, mama tidak akan pernah mengatakan
apa-apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya "Ma, maafin aku kalau telah
menyakiti perasaan mama. Apa yang bikin mama sedih?"
Kutatap sudut-sudut mata mama, ada genangan air mata di sana.
Terbata-bata mama berkata, "Tiba-tiba mama merasa kalian tidak lagi
membutuhkan mama. Kamu sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri.
Mama tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kamu, mama tidak bisa
lagi jajanin kamu. Semua sudah bisa kamu lakukan sendiri"

Ah, Ya Tuhan, ternyata buat seorang Ibu.. bersusah payah melayani
putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah
kusadari sebelumnya.. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua
menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti
kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku merenungkan. Apa yang telah kupersembahkan untuk mama
dalam usiaku sekarang? Adakah mama bahagia dan bangga pada putrinya?

Ketika itu kutanya pada mama. Mama menjawab "Banyak sekali nak
kebahagiaan yang telah kamu berikan pada mama. Kamu tumbuh sehat
dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kamu berprestasi di sekolah
adalah kebanggaan buat mama.
Setelah dewasa, kamu berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba,
itu kebahagiaan buat mama. Setiap kali binar mata kamu
mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap "Ampunkan aku ya Tuhan kalau selama ini
sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada mama.
Masih banyak alasan ketika mama menginginkan sesuatu." Betapa sabarnya
mamaku melalui liku-liku kehidupan..

Mamaku seorang yang idealis, menata keluarga, merawat dan mendidik
anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa
dilimpahkan kepada siapapun. Ah, maafin kami mama..... 18 jam sehari
sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat mama lelah.. Sanggupkah aku ya
Tuhan?

"Rosa, bangun nak.. sarapannya udah mama siapin di meja.. "
Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul mama
sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat
dan kuucapkan.. "Terimakasih mama, aku beruntung sekali memiliki mama yang
baik hati, ijinkan aku membahagiakan mama." Kulihat binar itu memancarkan
kebahagiaan..

Cintaku ini milikmu, Mama. Aku masih sangat membutuhkanmu.. Maafkan aku
yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat
"Aku sayang padamu." Namun begitu, Tuhan menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai..

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita, Ibu..
Walau mereka tak pernah meminta. Percayalah.. kata-kata itu akan membuat
mereka sangat berarti dan bahagia..

"Ya Tuhan, cintailah mamaku, beri aku kesempatan untuk bisa
membahagiakan mama selagi ENGKAU mengizinkan aku hidup.
Dan jika saatnya nanti mama Kau panggil, terimalah dan jagalah ia
disisiMu.. Titip mamaku ya Tuhan.."

Untuk dan oleh semua Ibu yang mencintai anak-anaknya dan semua anak yang
mencintai Ibunya..

Maafkan Aku Ayah...

Sewaktu usiaku belum lima tahun, aku hampir tak pernah mengenalnya. Bukan karena usiaku yang belum bisa mengenal secara detail siapapun, tapi lebih karena pria ini hampir tidak pernah kujumpai. Kecuali sesekali di hari Minggu, ia seharian penuh berada di rumah dan mengajakku bermain. Namun meski sekali, aku merasa sangat senang dengan keberadaanya.
Sejak aku mulai sekolah hingga masa remaja, aku menganggap pria ini tidak lebih dari sekedar pria tempat ibu meminta uang bulanan, juga untuk keperluan sekolahku dan adik-adikku. Tidak seperti anak-anak lainnya yang mempunyai seorang pria dewasa yang membela mereka saat berseteru dengan teman mainnya, atau setidaknya merangkul menenangkan ketika kalah berkelahi, aku tidak. Pria dewasa yang sering kujumpai di rumah itu sibuk dengan semua pekerjaannya.
Hingga aku dewasa, pria ini masih kuanggap orang asing meski sesekali ia mengajariku berbagai hal dan memberi nasihat. Sampai akhirnya, kutemukan pria ini lagi sehari, dua hari, seminggu, sebulan dan bahkan seterusnya berada di rumahku. Rambutnya sudah memutih, berdirinya tak lagi tegak, ia tak segagah dulu saat aku pertama mengenalnya, langkahnya pun mulai goyah dan lambat.
Kerut-kerut di wajahnya menggambarkan kerasnya perjuangan hidup yang telah dilaluinya. Bahkan suaranya pun terdengar parau menyelingi sakit yang sering dideritanya. Kini pikiranku jauh melayang pada sayup-sayup suara ibu, sambil menyusuiku ia memperkenalkan pria ini setiap hari, "nak, ini ayah ?" meski aku pun belum begitu mengerti saat itu. Bahkan menurut ibu, pria ini justru yang pertama kali menyambutku ketika pertama kalinya aku melihat dunia. Cerita ibu, karena pria ini yang mengantar, menemani ibu hingga saat persalinan. Bahkan suaranyalah yang pertama kudengar dengan lembut menerobos kedua telingaku dengan lantunan adzan dan iqomat hingga aku tetap mengenali suara panggilan Allah itu hingga kini.
Dari ibu juga aku mengetahui, bahwa ia rela kehilangan kesempatan untukmencurahkan kasih sayang dan cintanya kepadaku demi bekerja seharian penuh sejak dinginnya shubuh masih menusuk kesunyian hari saat aku masih tertidur hingga malam yang larut ketika akupun sudah terlelap. Ia tahu resiko yang harus diterimanya kelak, bahwa anak-anaknya tak akan mengenalnya, tak akan lebih mencintainya seperti mereka mencintai ibu mereka, tak akan menghormatinya karena merasa asing dan tidak akan memprioritaskan perintahnya karena hampir tak pernah dekat. Tapi kini kutahu, ia lakukan semua demi aku, anaknya. Ibu juga pernah bercerita, pria ini selelah apapunia tetap tersenyum dan tak pernah menolak saat aku mengajaknya bermain dan terus bermain. Ia tak pernah menghiraukan penat, peluh dan lelahnya sepulang kerja demi membuat aku tetap senang. Ia tak mengeluh harus bangun berkali-kali di malam hari bergantian dengan ibu untuk sekedar menggantikan popok pipisku atau membuatkanku sebotol susu. Dan itu berlangsung terus selama beberapa tahun, yang untuk semua itu ia ikhlas menggadaikan rasa kantuknya. Kusadari kini, semua dilakukannya untukku.
Untuk sebuah cinta yang tak pernah ia harapkan balasannya. Seperti halnya ibu, ia juga rela ketika harus terus menggunakan kemeja usangnya untuk bekerja, atau celananya yang beberapa kali ditambal. Kata ayah seperti diceritakan ibu, uangnya lebih baik untuk membelikan aku pakaian, susu dan makanan terbaik agar aku tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Terima kasih Ayah, kutahu engkau juga tak kalah cintanya kepadaku dengan kecupan hangatmu saat hendak berangkat kerja dan juga sepulangnya ketika aku terlelap. Meski tak banyak waktu yang kau berikan untuk kita bersama, namun sedetik keberadaanmu telah mengajarkan aku bagaimana menjadi anak yang tegar, tidak cengeng dan mandiri. Kerut di wajahmu, memberi aku contoh bagaimana menghadapi kenyataan hidup yang penuh tantangan.
Maafkan aku Ayah, aku tak pernah membayangkan sedemikian besar cinta dan pengorbananmu kepadaku. Ayah tak pernah mengeluh meski cinta dan pengorbanan itu sering terbalaskan dengan bantahan dan sikap kurang hormatku. Meski kasih sayang yang kau berikan hanya berbuah penilaian salahku tentangmu.
Jangan menangis Ayah, meski kini kau nampak tua dan lelah, bahu dan punggungmu yang tak sekekar dulu lagi, bahkan nafasmu yang mulai tersengal. Ingin aku bisikkan kepadamu, "Aku mencintaimu"

(Author Unknown)

BONUS: Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.( Barbara Brown Taylor )

Aku Dimakamkan Hari ini....

Sebuah renungan...

Aku Dimakamkan Hari Ini

Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah
terbayang, sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga
tinggal, Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu beri juga aku
waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh

Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,bersama mereka ...
begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia sia an
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali
mengapa ku sia sia saja, waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...

LUAHAN RASA SEORANG AYAH

WARKAH SAYU “ AYAH TUA ‘’

Surat Ini ditulis oleh seorang bapa yang menamakan dirinya sebagai “ Ayah Tua” saja bagi menyatakan perasaannya yang selama ini terpendam jauh di sudut hatinya.Menurut beliau,bukanlah tujuannya untuk memohon simpati dari sesiapa atau merayu kepada anak-anaknya yang pada masa ini sudah hidup aman bahagia di samping keluarga masing-masing… ... Beliau merasa sangat bersyukur keran telah memberikannya kesempatan untuk menunaikan tanggungjawabnya sebagai seorang bapa bagi membesarkan anak-anaknya dengan cukup sempurna sehingga masing-masing boleh berdikari dan dapat hidup sebagai manusia sejati.Tujuan beliau menulis surat ini menurutnya hanya sekadar memenuhi masa terluang yang banyak terdapat di tempat beliau berada sekarang.Mari kita ikuti luahan rasa beliau sepenuhnya…..

Anak-anakku,

Ayah sudah tua sekarang.Kesihatan ayah tidak lagi menentu.Adakalanya ayah merasa tidak berselera hendak makan,pening kepala atau seram sejuk seluruh tubuh..Tenaga yang ada pada ayah sudah terlalu merosot sehingga kadang-kadang ayah hanya mampu menarik kain selimut saja untuk menutup tubuh ayah yang kering ini dengan tulang serangka yang kelihatan.Ayah bersyukur berada disini kerana beberapa sebab.Pertama ayah merasa amat di hargai kerana ayah dilayan sebagai manusia yang mempunyai perasaan seperti orang lain.Bukan saja makanan dan pakaian ayah diambil tahu dengan cukup sempurna,malah mereka juga selalu bertanya sama ada ayah sudah mandi atau pun belum.Mereka cukup mengambil berat jika ayah mendapat sakit walaupun sedikit.Kedua, di tempat ini ayah tidak pernah merasa kesunyian lagi.Ramai orang yang siap sedia berkongsi pengalaman dan mengenang kembali nostalgia yang pernah kami masing-masing lalui ketika muda-muda dulu.Sambil menonton TV,kami sering berbual mesra dengan hilai ketawa yang berpanjangan. Ayah bersyukur kepada Allah kerana menggerakkan hati kamu berdua menghantarkan ayah ke sini.Tindakan kamu membuat keputusan begini sungguh ayah kagumi dan tidak pernah terlintas langsung dalam pemikiran ayah sebelum ini.Ayah harap dengan tindakan kamu ini memudah dan menyenangkan kehidupan kamu berdua untuk mendapatkan kebahagiaan rumah tangga dengan cucu-cucu ayah yang disayangi.Kamu berdua tidak perlu lagi mengambil tahu hal ayah disini kerana apa yang ayah kehendaki semuanya sudah disediakan dengan lengkap.Gunakanlah wang yang kamu dapati hasil titik peluh kamu sendiri itu untuk membiayai isteri dan anak-anak kamu supaya mereka dapat hidup sempurna sebagaimana yang pernah ayah lakukan terhadap kamu berdua.Ayah merasa cukup senang bila mengetahui kamu berdua sudah mempunyai rumah sendiri,berpendapat an tetap dan sudah pun mempunyai isteri setia disamping kamu berserta anak-anak ( Yakni cucu ayah ) yang sedang membesar setiap hari.

Anak-anakku,

Ayah menulis surat ini bukan tujuan untuk mengungkitkan kembali apa yang telah ayah lakukan terhadap kamu berdua semasa kecil dulu.Ayah anggap itu semua adalah tanggungjawab ayah sebagi seorang bapa terhadap anak-anaknya. Biarlah ayah mengenangkan kembali detik-detik susah payah ayah menyara hidup kamu berdua bekerja sebagai seorang nelayan yang bergantung hidup sepenuhnya pada lautan.Pada masa itu kebanyakkan masa ayah habiskan di tengah-tengah lautan luas dengan panas terik di waktu siang dan sejuk menggigil di waktu malam.Ayah tidak hiraukan itu semua kerana ayah sentiasa memikirkan kamu berdua dan ibumu yang sentiasa menunggu kepulangan ayah membawa hasil tangkapan.Adakalany a ayah pulang dengan riang gembira kerana memperolehi hasil yang agak lumayan,tetapi biasanya ayah hanya pualng dengan hampa sehingga kadang-kadang tangan kosong saja.Ayah merasa sungguh gembira bila Berjaya menghantar kamu berdua ke sekolah.Ayah berazam di dalam hati akan terus berusaha membiayai persekolahan kamu sehingga kamu berdua mendapat kejayaan cermerlang.Alhamdul illah nampaknya usaha jerih payah ayah itu tidak sia-sia kerana walaupun ada kalanya ayah terpaksa berhutang,namun kamu berdua akhirnya Berjaya juga menghabiskan persekolahan walaupun tidak setinggi mana.Ayah dan ibumu kadang-kadang terpaksa memerah otak untuk mendapatkan wang apabila kamu berdua memerlukannya untuk membeli buku-buku atau pun membayar yuran sekolah.Ada kalanya kami terpaksa berhutang dengan jiran-jiran atau mengambil wang pendahuluan dari peraih dengan janji-janji bahawa hutang itu akan dipotong apabila ayah Berjaya membawa pulang ikan dari laut nanti.Walaupun sering kali hasil tangkapan ayah tidak Berjaya melunaskan hutang tersebut,namun ayah tidak pernah gelabah atau merasa kesal.Sebaliknya ayah merasa cukup terhibur apabila melihat kamu berdua pulang dari sekolah.Ibumu siap sedia dengan hidangan yang termampu dan kita berempat sentiasa menghadapi makanan penuh rasa gembira dengan hilai ketawa yang tidak berhenti.Itulah kebahagiaan ayah.Itulah kesenangan ayah dan itulah juga harapan ayah.Ayah merasa kebahagiaan sudah dapat dicapai apabila anak-anak ayah dapat menikmati hidup dengan sempurna dan dapat pula merasa sebagaimana yang dinikmati oleh orang lain walaupun tidak cukup sempurna.Kamu berdua tentu tidak pernah tahu bahawa setiap malam apabila masuk tidur,kami selalu menghabiskan sebahagian malam dengan berbincang dari mana kami hendak mendapatkan wang bukan saja untuk keperluan makanan,pakaian, atau lain-lain perbelanjaan rumah,malah kami juga tidak pernah lupa membincangkan keperluan persekolahan kamu.Pernah bebrapa malam kami tidak tidur walaupun sedetik kerana mengalami jalan buntu dari mana hendak mendapatkan wang.Ibumu tidak ada walau Seurat ‘’ janggut udang’’ sekali pun barang kemas untuk digadai dan ayah pula tidak berani lagi hendak mengorek lubang baru berhutang kerana banyak lubang lama masih belum ditimbus lagi !

Esoknya ayah turun ke laut dengan harapan tinggi menggunung semoga Allah memberikan rezeki yang mencukupi bagi menghadapi kebuntuan yang sering kali melanda kehidupan kita.Ada kalanya ayah berjaya , tetapi seringkali pula ayah pulang dengan hampa.Sejak kamu berdua bekerja dan mempunyai pendapatan tetap,ayah dan ibumu merasa sungguh bersyukur kepada Allah.Walaupun kamu tidak pernah menghulurkan wang walau sedikit pun kepada kami,tetapi ayah tidak pernah merasa kesal dan meminta.Ayah tidak mengharapkan itu semua kerana ayah percaya tugas ayah sebagai bapa telah dapat disempurnakan dengan jayanya.Apa lagi kebahagiaan seorang ayah dan ibu selain daripada melihat anak-anak mereka Berjaya ? Kamu berdua kemudiannya Selamat mendirikan rumah tangga dengan gadis pilihan masing-masing dan sejak itu ayah dan ibumu sentiasa berdoa kepada Allah agar rumahtangga kamu berdua akan mendapat kebahagiaan sejati.Apabila ibumu meninggal dunia tidak lama selepas itu ayah merasa dunia ini gelap gelita kerana orang yang selama ini menjadi teman setia ayah yang sedia bersusah payah bersama ayah telah pergi dulu meninggalkan ayah terkapai-kapai seorang diri. Ayah merasa orang yang menjadi “ Belahan Hati” ayah telah hilang lenyap secara tiba-tiba.Ayah meras terlalu kesunyian dan menganggap tidak guna lagi ayah hidup dalam keadaan begini.Walaubagaima na pun hati ayah terhibur juga apabila mengenangkan bahawa ayah masih lagi mempunyai dua orang anak lelaki yang kini sudah pun mempunyai keluarga sendiri.Ayah tidak pernah mengharapkan budi ayah itu dibalas dan ayah tidak bergantung harap kepada kamu berdua untuk menanggung ayah pula kerana itu semua bukan tujuan setiap ibubapa yang membesarkan anak-anak mereka.Sungguhpun ayah tinggal seorang diri saja tanpa ibumu di rumah kita yang nampaknya semakin using,namun ayah tidak pernah merasa bimbang.Apabila kamu berdua jarang-jarang sekali pualng kerumah melihat ayah yang keseorangan ini,ayah tetap berpendapat bahawa kamu berduamungkin terlalu sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak ada masa terluang untuk mengunjungi ayah.Oleh itu apabila ayah mendapat sakit,sekali sekala ayah hanya menanggungnya sendiri secara susah payah.Ternyata sejak ibumu sudah tiada,kesihatan ayah semakin merosot sekali dan tidak berdaya lagi untuk ayah turun ke laut seperti biasa.Oleh itu,ada kalanya ayah mengambil keputusan berpuasa saja apabila mendapati tidak ada lagi barang-barang yang boleh dimasak untuk dijadikan makanan.Ayah tidak pernah menceritakan ini semua kepada kamu kerana ayah tidak mahu kamu berdua bersusah hati dan menjadi satu bebanan pula.Apabila pada suatu hari kira-kira 3 bulan yang lalu tiba-tiba Lan ( anak sulung ) pulang ke rumah ayah dengan sebuah kereta,ayah merasa cukup gembira kerana sudah hampir satu tahun kamu berdua tidak pulang melihat ayah.Lan dengan ringkas menyuruh ayah siap berkemas dengan apa-apa yang perlu kerana katanya ayah akan dibawa berpindah ke tempat lain.Hati ayah melonjak kegembiraan kerana percaya ayah akan dibawa tinggal bersama dengan cucu-cucu ayah yang disayangi.Tapi apakah yang sebenarnya berlaku ? Ayah dibawa ke suatu tempat yang pada pintu gerbangnya bertulis “ RUMAH KENANGAN WARGA EMAS” .Walaupun ayah tidak pernah menduga perkara begini akan berlaku pada diri ayah,namun akhirnya ayah percaya sepenuhnya pada takdir Allah.Mungkin nasib ayah sudah tersurat bahawa ayah akan menghabiskan penghujung hayat ayah di rumah ini jauh dari anak cucu yang dikasihi.

Anak-anakku Lan dan Li ,

Ayah berterima kasih banyak-banyak kerana kamu berdua telah mengambil keputusan menghantar ayah ke rumah ini.Dengan tindakan begini ayah percaya tentu masaalah kamu berdua akan dapat diselesaikan dengan baik.Kamu tidak perlu lagi mengambil tahu urusan ayah dan ianya tidak lagi menjadi beban yang kamu tanggung.Ayah doakan supaya kamu dapat memelihara anak-anak kamu dengan baik dan berharap mereka pula nanti tidak akan berbuat begini kepada kamu.Ayah akhiri surat ini dengan kata-kata yang pernah ayah dengar dari seorang kawan :-

“ SEORANG IBU ATAU AYAH AKAN MENJAGA 10 ORANG ANAKNYA DENGAN SEMPURNA : TETAPI 10 ORANG ANAK BELUM TENTU AKAN DAPAT BERBUAT DEMIKIAN KEPADA SEORANG AYAH ATAU IBUNYA …………..”

Kamis, 20 Agustus 2009

Ijinkan Aku Memeluk mu...

Sarah memilih angkat kaki dari rumah. Bukan benci pada mama dan papanya,meski
dia juga yakin jika tengah dipermainkan emosi sesaat. Dia ingin menjernihkan pikiran,jauh dari rumah yang tak lain adalah saoraja,dan yang pasti penghuninya pun harus selalu bertindak sebagaimana layaknya ningrat.

Dia kesal pada mama dan papanya .Ya...kesal. Mungkin itu kata yang tepat untuk saat ini ,karena membenci mama dan papanya, sarah tahu itu keterlaluan,ia tahu mama dan papa mencintainya dan dia bangga akan itu,tapi mereka menurutnya sangat terlalu.

''Sarah,kamu harus bisa membawa diri. Ingat nama lengkapmu,Andi sarah! Seorang
ningrat tak bisa di bedakan hanya dengan melihat wajahnya,tapi cara berpakaian,melangkah,dan bertutur!''

Sarah mulai bosan dengan kalimat seperti itu. Gelar ningrat yang di alirkan ke
darahnya,seolah fluida beracun yang bisa saja mematikannya,bila dia tak bisa
memerankan peran ningrat yang sesungguhnya. Saoraja,tempat tinggalnya,seperti sebuah bangunan yang mengekang kebebasannya.

''Kebebasan seperti apa lagi yang kamu minta?'' Kalimat papanya tadi malem,sempat membuatnya mengurungkan niat untuk pergi dari rumah.
Mama dan papanya memang punya toleransi berlebih.Tidak seperti ningrat
kebanyakan yang membatasi pergaulan anaknya.Harus sesama ningrat,atau paling
tidak dengan anak orang terpandang,apa itu karena orangtuanya yang pejabat,atau
orang kaya. Mama dan papanya tidak seperti itu , Sarah bahkan bebas membawa teman-temannya masuk saoraja,dan tidak memberi aturan pada teman-temannya untuk memanggilnya dengan nama lengkap,Andi sarah!

Katup toleransi mama dan papanya,tiba-tiba tertutup rapat,saat sarah mengajukan
keinginan untuk mengikuti kontes kecantikan tingkat nasional.
''Mau jadi model,mau jadi selebritis ? memangnya kamu belum merasa dikenal
terlahir dari orangtua secakep papa ?'' awalnya papanya menanggapinya dengan
lelucon,karena dia juga mengganggap sarah hanya bercanda. ''Sarah serius ,pa.''
Papanya yang lagi asyik baca koran,merasa terusik dengan kalimat itu.
Keinginan sarah itu,tidak hanya mengerutkan kening papanya,tapi juga mamanya
yang sedang sibuk mengaduk teh celup .

''Apa aku kurang pantas jadi model ?''
Kepercayaan diri sarah,seolah runtuh melihat reaksi mama dan papanya, yang
seolah tak memantaskan dirinya untuk jadi model .Padahal keinginannya untuk
menjadi model,bukan hanya dia merasa cantik,tapi juga untuk yang kesekian
kalinya,dia telah menjadi yang terbaik dalam adu kecerdasan,tingkat
propinsi,bahkan nasional. Bahasa asingnya pun tak hanya bahasa inggris,tapi juga nihon-go,bahkan mandarin.

Terlebih,keinginannya untuk ikut ajang ratu kecantikan itu, karena dia ingin
mewujudkan niatnya untuk keliling dunia,bukan untukshoping,tapi melihat
kekuasaan Tuhan yang lain,dan membagi kasih lewat kegiatan2 sosial yang biasa di
lakukan para pemenang kontes kecantikan .

''Papa tidak setuju,titik!'' Tegas papanya saat seluruh argument dia lontarkan
untuk meloloskan keinginannya. Papanya bahkan menghempaskan koran yang di bacanya,lalu meninggalkan sarah yang masih menatapnya penuh harap.
Mamanya yang melihat kesedihan di wajah sarah,mencoba menyentuh hati sarah
dengan bujukan dan belaian . Tapi sentuhan itu tak berasa ke hati,karena mamanya
pun tak memberi restu,cara penolakannya saja yang berbeda .

''Sarah,papamu benar .Apa sih asyiknya jadi model ? karena terkenal ? punya
banyak uang ? Harta dan ketenaran bukan jaminan kebahagiaan .
Papamu nggak ingin kamu jadi sorotan publik,jadi bahan gosip,bahkan di caci.''
''Ma,kenapa terlalu picik memandang selebritis.selebritis apalagi model,
terpilih bukan hanya karena cantiknya,tapi juga kepinteran dan sikapnya selama di karantina.

''Tapi apa yang terjadi setelah dia keluar dari karantina ? jadi bahan
guncingan,sikap bahkan senyumnya pun selalu jadi bahan kontrovensi . Kamu
mau,sebagai ningrat yang terpandang,tinggal di dalam saoraja,lalu di guncing
sana sini, kamu mau pintu saoraja ini tiap hari di ketuk wartawan,untuk meminta
komentar mama dan papa tentangmu ?

Orang lain boleh bangga,tapi mama dan papamu mengganggapnya aib.
Mama sudah bangga dengan prestasi kamu di sekolah,mama nggak ingin lebih dari
itu. jangan pikir jadi selebritis itu asyik ,kecuali kalau untuk bikin
sensasi!'' Sepertinya tak ada celah lagi. Tak ada harapan untuk mewujudkan keinginannya itu. Jalan keluarnya Sarah memilih keluar rumah untuk sementara .

''Sarah bukan marah sama mama dan papa .Sarah cuman ingin melihat dunia luar
,kebetulan ada teman aku yang mengajak jalan-jalan kekampungnya di sulawesi
barat.'' Mama dan papanya seolah mengerti jika, Sarah pergi membawa kecewa ,dan dia
sepertinya tahu...jika putrinya tak akan menyimpan benci apalagi dendam .Kasih
sayang yang mereka curahkan selama ini,cukup untuk menjaga sarah saat jauh dari
mereka.

''Papa melarangmu ikut ajang pemilihan model itu,karena mencintaimu,kami tidak
ingin publik merasa memilikimu sebagai idolanya .lalu memisahkanmu dari kami.
papa sudah terlalu tua untuk mendengar kalimat sumbang tentang dirimu,jika kelak
kamu betul-betul jadi selebritis. Mamanya mengangguk mengiyakan kalimat papanya,juga mengiyakan kepergian sarah. Mendengar kalimat papanya,melihat tatapan tulus mamanya,kekesalan yang terpendam di balik dadanya,luluh seketika .Dia berat untuk melangkah,meninggalkan halaman saoraja,tapi dia terlanjur berjanji pada Fauziah,teman sekolahnya,untuk berkunjung kekampungnya.

''Semoga kamu betah!'' Kalimat itu yang pertama di ucapkan Fauziah,saat Sarah tiba di sebuah rumah sederhana yang halamannya masih bisa dibanguni rumah type tiga kamar,jika saja tak di tumbuhi pepohonan.

''Kata papamu,kamu mau ikut pemilihan......?
''Jadi papaku cerita ke kamu ?'' potong Sarah.
''Dia cerita saat menelponmu kemarin'' Ehh....kalau jadi selebritis,pilih aku jadi manajermu,ya...? ''Nggak lucu!''ketus Sarah sambil menghempaskan tubuhnya di atas kasur kapuk yang masih lumayan empuk. ''Mau tahu kenapa selebritis suka pake manajer ?''
Sarah tetap diem,meski dari mimik Fauziah,dia tahu Fauziah masih ingin menggodanya.
''Karena selebritis itu,taunya cuman nyanyi,akting,bikin sensasi biar terkenal.jangan harap dia pintar matematika,bagi waktu saja nggak tahu kalau
bukan manajer.'' Sarah akhirnya tersenyum juga mendengar lelucon sahabatnya.
''Disini ada juga ajang pemilihan model.''
''Tingkat kampung..? Hasilnya adi model kampungan juga !'' potong Sarah .
''Benar kamu nggak mau ikut ?'' ucap Fauziah serius .

Mau tak mau kening Sarah akhirnya berkerut, bagaimana mungkin dia yang bermimpi
untuk ikut ajang pemilihan model tingkat nasional ,malah di seret untuk ikut
yang tingkat kampung. Apa memang ada pemilihan di kampung ?
Melihat kening Sarah tak juga mulus ,dia menarik tangan sahabatnya ,dan di minta
mengikuti langkahnya.

'Capek nih,emang kita mau kemana sih ..?tanya sarah di antara desah nafasnya
yang kelelahan mengikuti langkah Fauziah .
Fauziah yang di tanya tetap diam ,hanya memperlambat langkah,karena dia tahu
Sarah tak pernah berjalan kaki lebih dari satu kilometer ,sementara perjalanan
yang harus di tempuhnya lebih kurang tujuh kilometer .
''Apa nggak ada angkot nih..?''
''Kalau mau jadi selebritis ,nggak boleh cengeng,manja! Ntar kalo banyak yang
minta tanda tangan ,banyak jadwal show,kan kewalahan.''
''Tapi ini bukan kerjaan selebitis, Fauziah. Ini kerjaan orang kampung
sepertimu.'' ucap Sarah kesal.

Meski bernada kesal dan kelelahan,Sarah sebenarnya suka berpetualang seperti
itu.
Menelusuri jalan setapak berbatu,yang diteduhi pepohonan .Keringat yang
bercucuran, kering tertiup udara segar .
Tiga jam perjalanan ,mata Sarah terbelalak melihat di tengah hutan lebat
itu,terdapat perkampungan yang rumah penduduknya terbuat dari rumah kayu yang
sudah sangat lapuk. ''Aku hampir tiap hari kesini .''
''Untuk.......?'' Pertanyaan Sarah terhenti melihat seorang bocah kurus tanpa balutan
baju,mendekati Fauziah. Setelah menyalami Fauziah,bocah itu berlari dan berteriak.Hampir seluruh warga kampung keluar dari rumah dan menyalami Fauziah .

''Mereka mengenalmu..?''
''Aku yang pertama kali mendapatkan mereka .Saat itu anak-anak mereka terkena
busung lapar .Tinggal di daerah yang terisolasi ,menbuat mereka tak bisa
bertindak apa-apa .Dia tahu anaknya lapar,tapi dia juga tahu tak ada yang bisa
di panen dari kebunnya ,setelah di landa kemarau sepanjang tahun .''

Sarah seperti terjaga dari mimpinya untuk menjadi model.Ternyata,terlalu
mengada-ada ,jika dia bermimpi untuk keliling dunia demi membagi kasih pada
anak-anak kalaparan,penderita aids,seperti yang di lakukan para pemenang kontes
kecantikan ,sementara di negrinya sendiri,dia tak pernah berbuat apa-apa .
''Selamat dari busung lapar,saat aku berhasil menjadi katalisator antara mereka
dengan pemda .Kini beberapa di antara anak mereka ,terserang lumpuh layuh .''

Kelumpuhan itu seolah ikut menyerang persendian Sarah .Dia ingin berbuat sesuatu
,tapi tak tahu apa yang harus di lakukannya di tengah ketidak berdayaan .
Dalam hati ,dia mencaci dirinya yang selama ini ingin berbuat baik setelah
dirnya terkenal,tidak seperti Fauziah di kenal karena kebaikannya .
Tanpa menunggu Fauziah melangkah duluan,dia mendekati seorang anak dalam
gendongan ibunya. Tatapan anak kecil itu hampa,mungkin seperti tatapannya saat dia tak punya harapan untuk menaklukan papanya memberi restu ikut pemilihan model .

Tangan Sarah terulur untuk mengambil anak itu dari gendongan ibunya .
Dia ingin sekali memeluknya,tapi anak kecil itu menggeleng .Sarah tak patah
arang .dia akan memeluknya dengan cara lain .
Memanggilkan tim kesehatan untuk berkunjung ke kampung yang terpencil itu.
Sarah jadi tak ingin pulang . Kemegahan saoraja terlupakan....perselisihan
dengan mama dan papanya,ingin jadi selebritis,ingin berbuat baik,sebaiknya di
mulai dengan orang-orang terdekat,dari hal-hal yang terkecil! Dan seharusnya
tidak digembor gemborkan apalagi dijadikan ajang mencari sensasi .


Best Regards
Tombo Ati
+-----------------------------------------------------------------------------------+
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain"
+-----------------------------------------------------------------------------------+

Senin, 17 Agustus 2009

Kategori yang manakah Anda..?

Bissmillahirrohmanirrohim..

Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya, seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman A.S. Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah... dan bersegeralah!

Siapakah orang yang manis senyumannya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ketika ditimpa musibah, lalu dia berucap "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Kemudian berkata,"Ya Rabbi, Aku ridho dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.Maka berbaik hatilah dan bersabar...

Siapakah orang yang kaya?
orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada, dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah...

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada,selalu menumpuk-numpukkan harta. Maka janganlah kau menjadi kikir juga dengki... Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan,namun masih berat untuk melakukan ibadah dan amal-amal kebaikan. Maka hargailah waktumu dan bersegeralah...

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik. Maka peliharalah akhlakmu dari dosa dan noda...

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan, dimana kuburnya akan diluaskan sejauh mata memandang. Maka beramal shalehlah selagi sempat dan mampu...

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikan, lalu kuburnya menghimpitnya. Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia...

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni surga kelak, karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka. Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk mengharap ridho-Nya...

Siapakah org yg pelit?
Orang yg pelit ialah org yg membiarkan atau membuang email ini begitu saja, malah dia tidak akanmenyampaikan kepada org lain. Maka sampaikanlah kepada yang lain sedikit berita gembira ini selagi sempat,karena tiada ruginya bagimu...

Jika Anda membaca Artikel ini, informasikan ke teman-teman anda...
Insya Allah Anda akan mendapat balasan dari Allah SWT, karena sedikit banyak telah mengingatkan saudara Anda yang lain tentang kebaikan... watawwa shoubilhaqi...Amin ya robbal alamin.. :)

Ramadhan dan amalannya..

Keutamaan Bulan Ramadhan Dan Keutamaan Beramal Didalamnya

1.. "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk shaum, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sungguh telah diharamkan ( tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini)." ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).

2.. "Diriwayatkan dari Urfujah, ia berkata : Aku berada di tempat 'Uqbah bin Furqad, maka masuklah ke tempat kami seorang dari Sahabat Nabi saw. ketika Utbah melihatnya ia merasa takut padanya, maka ia diam. ia berkata: maka ia menerangkan tentang shaum Ramadhan ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda tentang bulan Ramadhan: Di bulan Ramadhan ditutup seluruh pintu Neraka, dibuka seluruh pintu Jannah, dan dalam bulan ini Setan dibelenggu. Selanjutnya ia berkata : Dan dalam bulan ini ada malaikat yang selalu menyeru : Wahai orang yang selalu mencari/ beramal kebaikan bergembiralah anda, dan wahai orang-orang yang mencari/berbuat kejelekan berhentilah (dari perbuatan jahat) . Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan Ramadhan." (Riwayat Ahmad dan Nasai )

3.. "Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Shalat Lima waktu, Shalat Jum'at sampai Shalat Jum'at berikutnya, Shaum Ramadhan sampai Shaum Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang diperbuat diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi."(H.R.Muslim)

4.. "Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Shaum dan Qur'an itu memintakan syafa?at seseorang hamba di hari Kiamat nanti. Shaum berkata : Wahai Rabbku,aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafa'at baginya. Dan berkata pula AL-Qur'an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari ( karena membacaku ), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memmintakan syafaat." ( H.R. Ahmad, Hadits Hasan).

5.. "Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : bahwa sesungguhnya bagi Jannah itu ada sebuah pintu yang disebut " Rayyaan". Pada hari kiamat dikatakan : Dimana orang yang shaum? ( untuk masuk Jannah melalui pintu itu), jika yang terakhir diantara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah pintu itu." (HR. Bukhary Muslim).
6.. Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa shaum Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang ( HR.Bukhary Muslim).


KESIMPULAN :

Kesemua Hadits di atas memberi pelajaran kepada kita, tentang keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan beramal didalamnya, diantaranya,. Bulan Ramadhan adalah:

1.. Bulan yang penuh Barakah.
2.. Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
3.. Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.
4.. Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR. e. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri. (dalil 1 & 2).

Puasa Cerdaskan Emosi Anak

Meski terbilang masih sangat muda, tapi mengajarkan anak untuk berpuasa, tidak ada salahnya. Malah, puasa bisa meningkatkan hormon pertumbuhan anak dan mencerdaskan emosi anak. Namun harus ada pemahaman-pemahaman yang harus diberikan oleh orang tua.
"Mengajarkan anak puasa bisa dimulai sejak dini, ketika anak sudah bisa berinteraksi dengan lingkungan. Usia 2 tahun adalah usia yang tepat untuk mengenalkan suasana di bulan Ramadhan. Karena mereka belum mengeri arti puasa kita dapat memperkenalkan puasa dengan cara mengenalkan suasana dahulu, seperti sahur, sholat tarawih dan buka puasa," jelas Pakar psikolog, Fitri F Sahrul.

Selain itu, menurut Dr Eva J Soelaeman SpA, sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan puasa, tapi latihan puasa ini sebaiknya hanya sebentar saja. Namanya juga latihan 3-4 jam saja sudah cukup, minggu berikut setengah hari dan minggu terakhir sehari penuh. "Puasa buat balita tidak berbahaya kok, asal kebutuhan kesehariannya tetap terpenuhi. Puasakan cuma mengubah waktu makan, yang tadinya makan di siang hari, jadi malam, dan sarapan biasanya pagi, jadi sahur. Jadi total kebutuhan tetap terpenuhi," terang Speasialis Anak RSAB Harapan Kita ini.

Ia mengungkapkan, secara medis, puasa dapat meningkatkan hormon pertumbuhan anak. Tapi dengan catatan kalau puasanya cuma beberapa jam saja. Kalau terlalu lama, sehari penuh selama sebulan penuh, justru mengganggu pertumbuhannya. Sebab cadangan lemak anak belum banyak. Bila ingin mengajarkan anak puasa, penting diperhatikan sehat atau tidaknya si kecil. Supaya kondisi tubuh prima, sebaiknya di malam hari anak tidur lebih awal, dan jangan sampai anak puasa tanpa sahur.

Puasa juga memiliki efek positif bagi anak. Melalui orang tua, anak bisa dijelaskan makna puasa dan asyiknya menahan lapar. Gunanya untuk mengajarkan kontrol atau mengendalikan diri. Apalagi tempramen anak adakalanya sulit 'dikendalikan' bukan? Lewat puasa, anak dilatih untuk mampu menahan emosinya.

Bulan puasa adalah juga bulan untuk banyak berbagi (beramal). Orang tua bisa memberi contoh dan menjelaskan realitas lain di luar lingkungan anak, bahwa ada orang yang kekurangan, harus dibantu, dsb. (bmm)

PUASA DENGAN ITQAN DAN IHSAN

By Mohamad Joban

Setiap tahun kita melaksanakan puasa, dan kita mengetahui serta menyadari akan hikmat dan tujuan berpuasa, yaitu untuk membina manusia muslim yang bertaqwa, dan bebudi luhur. Namun sayang secara realita nampaknya hanya sedikit yang berhasil mencapai tujuan puasa diatas. Kira-kira apa sebabnya?

Sebabnya adalah karena banyak diantara kita -ummat Islam- yang kurang memahami apa yang diinginkan oleh Allah ketika kita melakukan suatu ibadah atau amal-amal soleh? Padalah itu merupakan suatu kunci dari bernilai atau tidaknya suatu ibadah atau amal disisi Allah. Dengan kata lain memahami apa yang diinginkan oleh Allah itu adalah merupakan kunci sukses suatu ibadah atau amal.

Apa yang Allah inginkan?
Yang Allah inginkan dalam kita beribadah dan beramal adalah ibdah dan amal itu dilakukan dengan Itqan dan Ihsan


APA ITU ITQAN DAN IHSAN?

Kata-kata Itqan ini sulit untuk diterjemahkan kedalam bahasa kita (Indonesia) atau bahasa apa saja. Untuk memahaminya, mari kita lihat penggunaanya dalam Al-Qur'an.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan "Itqan" (kokoh, sempurna, arsitektur, indah dsb) tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (27:88)
"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan dengan sebaik-baiknya (ahsanu)…" (32:7)

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalanya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pangampun." (67:2)

Jadi kata Itqan dan Ihsan sesuai dengan beberapa ayat diatas adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan perencanaan yang baik, disiplin, akurat, seimbang, kokoh, tepat pada waktunya, dan indah.

Adapun Ihsan (baik, bagus) adalah-seperti dalam Hadiht- "Usaha untuk menghadirkan Allah ketika beribadah, atau kalau belum mampu, meyakin dalam diri bahwa Allah sedang mengawasi". Jadi mengapa kita belum bisa mencicipi buahnya ibadah puasa adalah karena kebanyakan kita tidak malaksanakan ibadah tersebut dengan Itqan dan Ihsan tadi. Kebanyakan kita puasa hanya untuk menunaikan kewajiban (seperti buruh atau kuli saja yang bekerja karena mengharapkan gaji atau upah).

Oleh karena itu puasanya biasanya asal-asalan. Atau hanya puasa badani (menahan lapar dan dahaga). Padahal nilai puasa tidak diukur oleh seberapa tinggi yang berpuasa itu menderita lapar dan haus, sebab orang yang lupa makan sampai kenyang ketika puasa, pahalanya tidak dikurangi. Malah itu merupakan rizqi dari Allah SWT. Jadi nilainya ditentukan dengan bagaimana kita melaksanakannya, apakah puasa itu dilaksanakan dengan itqan dan ihsan atau tidak?

Kita dituntut untuk Itqan dan Ihsan bukan dalam puasa saja, malah dalam semua amal ibadah kita, dan dalam pekerjaan kita sehari-hari. Disinilah kenapa nenek moyang kita dulu menjadi contoh dan mandapatkan pujian dari non-muslim, adalah karena budi pekerti mereka yang luhur dan hasil karya meraka yang dikerjakan dengan itqan dan ihsan.

Nabi (SAW) bersabda " Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang diantara kamu mengerjakan sesuatu, dikerjakannya dengan itqan (sungguh-sungguh dan sempurna)."

BAGAIMANA PUASA DANGAN ITQAN DAN IHSAN ITU?

Jawabannya adalah kita harus puasa badani dan ruhani.

Puasa badani adalah dengan menjaga beberapa anggota badan kita, yang antara lain

1. Mata
Mata adalah merupakan nikmat yang luar biasa yang diberikan oleh Allah. Kita tidak akan tahu nikmatnya mata kalau kita belum buta, atau terkena sakit mata. Namun demikian kalau kita tidak hati-hati matapun bisa bisa menjadi sumber dari segala dosa dan kejahatan. Orang yang berzina, mencuri, minum minuman keras dsb adalah dimulai dengan mata. Oleh karena itu dalam Al-Qur'an tidak ada kata-kata yang langsung mengharamkan berzina, tapi misalanya: "Jangan mendekati zina". Pintu yang mendekatkan kepada zina yang pertama adalah mata, lalu senyum, (kalaua lawan jenisnya itu senyum berarti green light, maka tahap berikutnya adalah ) menyapa, lalu berjanji, setelah itu baru berzina (nauzubillah).

Oleh karena itu kita harus berjihad sekuat mungkin untuk menjaga mata kita-paling tidak-selama kita berpuasa. Mata kita harus bisa misalnya berpuasa dari menonoton TV, DVD dan tontonan lainya. Katakan kepada TV :"Wahai TV! Cukup sudah engkau telah menghabiskan waktuku selama 11 bulan, aku akan puasa dari kamu selama sebulan ini".

Gunakanlah mata kita untuk membaca Al-Qur'an, memandang keindahan alam, ka'bah, dsb.

2. Telinga
Telinga juga merupakan nikmat yang besar yang harus kita syukuri. Dengan telinga kita bisa mebedakan berbagai macam suara, dan menikmati berbagai macam lagu yang indah. Namun demikian, telinga juga bisa merupakan sumber dosa, dan kejahatan. Oleh karena itu Allah memuji hambanya yang suka mendengarkan kata-kata yang paling baik. "yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik (ahsan) diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang yang mempuanyai akal." (39:18)
Oleh karena itu selama kita berpuasa-paling tidak-usahakan untuk mejauhkan telinga kita dari mendengarkan suara orang ghibah (menggunjing), obrolan yang tidak ada gunanya, atau lagu-lagu dan musik.
Gunakanlah telinga itu untuk mendengarkan Al-Qur'an, ceramah agama, dsb.

3. Lidah
Lidah adalah anggota badan yang paling sulit untuk dikendalikan, karena ia tidak bertulang, dan lebih tajam dari pedang. Oleh karena itu didalam Al-Qur'an ada yang disebut dengan puasa dari ngomong, seperti puasanya Siti Maryam dan Nabi Zakaria (AS). Nabi (S) pernah berkata kepada Muaz bin Jabal :" Wahai Muaz! Kalau kamu bisa menjaga dua anggota badan ini (lidah dan kehormatanmu), engkau dijamin akan masuk surga". Muaz berkata: "O baginda Rasul! Apakah akan ada orang yang masuk Neraka karena mulutnya? Nabi (S) menjawab: "Ya, malah kebanyakannya…" Jadi dibulan puasa-paling tidak-kita harus mampu menahan lidah kita dari ngomong kotor, ngomongin orang, menfitnah, menyakiti, menggosip dsb.
Sebaliknya gunakan lidah kita ini untuk membaca Al-Qur'an, zikir, salawat, talim dan do'a ramadan yang disuruh oleh Nabi untuk mebacanya banyak-banyak:

اشـْهَـدُ الاّاِلَهَ الاالله ، اَسْتـغْفِرُ الله ،
نـَسْـأَلُكَ الْجَنـَّـةَ وَنـَعُوْذُ بِكَ مِـنَ النّـَار
اللَّهُـمَّ اِنـَّكَ عَفُوٌّ تُحِـبُّ الْعَفْـوَ فـَاعْفُ عَـنَّا يَا كـَِريْمْ

"Ashhadu ala ilaha ilallah Astaghfirullah
Nas alukal Jannata, wa nauzubika minanaar
Allahumma inaka afuwun tuhibul afwa fa'fuana
Ya Karim"

Artinya:
"Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah.
O Allah aku mohon ampunan-MU
Aku memohon syurga-Mu
Dan aku berlindung dari Neraka-Mu

O Allah Engkau adalah Maha Pengampun
Suka untuk mengampuni
Maka ampunilah kami
O Allah yang Maha Pemurah

4. Perut
Menjaga perut adalah sangat penting untuk diterimanya suatu ibadah, dan suatu do'a. Oleh jangan sampai kita berpuasa, lalu buka dengan makanan yang haram. Atau dari income yang haram, atau dari hasil korupsi, menipu, dsb.
Ketika ada orang pakai ihram diwaktu haji berdo'a: "Labaik Allahumma labaik" Nabi (S) yang berada dekat dengan orang itu berkata: (la labaik) "Hajimu tidak diterima" . Shahabat yang lain berkata: "O Rasullah! Kenapa sampai tidak diterima haji orang itu? Nabi (S) menjawab: " Orang itu naik haji dengan bekal yang haram, makanan yang haram, minuman yang haram, bagaimana Allah SWT akan menerima do'anya (hajinya) ? "

Abu Bakar (S) pernah sampai memuntahkan makanan yang sudah masuk keperutnya setelah tahu bahwa makanan itu tidak halal. Ketika salah seorang shahabat menegurnya bahwa Allah SWT memaafkan suatu dosa yang dikerjakan dengan tidak disengaja. Abubakar (RA) menjawab: "Demi Allah kalau tidak ada jalan lain yang bisa mengeluarkan makanan itu kecuali aku harus mati, aku bersedia untuk mati. Karena aku masih ingat apa yang dikatakan oleh baginda Nabi (S) " Apabila suatu tubuh (badan) tumbuh dari barang (makanan) yang haram, maka tidak ada tempat yang layak bagi tubuh itu kecuali api neraka." Bukan saja kita dituntut untuk manjaga perut kita dari makanan yang haram, tapi juga kita dituntut selama puasa jangan terlalu banyak makan ketika berbuka, karena akan membuat berat dan malas untuk beribadah.

5. Tangan
Demikian juga kita harus bisa menjaga tangan kita-paling tidak-selama kita puasa dari menjamah sesuatu yang haram, atau memukul anak kita, pembantu kita. Atau digunakan untuk mencuri, dan membantu perbuatan ma'siat.

6. Kaki
Selama puasa-paling tidak-kita usahakan untuk tidak pergi ketempat-tempat ma'siat, hiburan. Malah juga kepasarpun, kalau tidak perlu sebaiknya jangan pergi. Ingat bahwa dalam Al-Qur'an kedua tangan kita dan kaki kita akan menjadi saksi hari Qiamat kalau kita tidak berhati-hati dalam menjaganya " Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Yaseen:36: 65)



Puasa ruhani

Yaitu dengan menjaga dan membersihkan hati dan jiwa kita dari segala panyakitnya: seperti benci, dengki, dendam, sombong, buruk sangka dsb.
Nabi (S) bersabda: " Taqwa itu disini (sambil menunjuk kepada hatinya)".
Tidak mungkin kita bisa merasakan nikmatnya berpuasa, membaca Al-Qur'an, salat tarawih, salat tahajud, kalau hati kita penuh dengan penyakit-penyakit hati seperti diatas. Hati adalah sumber pemandangan Allah: " Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk badanmu dan penampilanmu, tapi Allah hanya memandang kepada hatimu dan amalmu." Maka hati yang kotor adalah seperti asep atau embun, sehingga menutupi masuknya cahaya matahri. Maka cahaya Allahpun demikian tidak akan masuk kedalam hati yang masih kotor.

Orang yang hatinya kotor, umumnya banyak memutuskan hubungan silaturahmi dengan keluarga dan kerabatnya, atau sesama muslim. Dan biasanya pendek umurnya. Kerena hidupnya tidak ceria. Selalu dalama keadaan gelisah dan marah. Bagi orang yang mempunyai hati yang kotor, tolong coba tanya kepada dirinya: apa manfaatnya menyimpan rasa dengki, hasud, dan buruk sangka dsb?
Didunia dia akan rugi, karena selalu tidak merasa gembira, malah sering marah dan gelisah. Umurnya kalau tidak berkurang, paling tidak, tidak bertambah. Sebab dalam Hadith, Nabi (S) bersabda: "Barangsiapa yang ingin diluaskan rizqinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia selalu menghubungkan tali silaturahmi.

Disamping itu dalam Hadith shahih juga dikatakan orang yang memutskan hubungan silaturrahmi tidak akan mendapatkan Malam Lailatul Qadar. Dan amalnya akan menggantung antara langit dan bumi.
Kadang nafsu dan setan suka membisik: "Tapi diakan yang duluan memusuhi saya! Dia sudah terlalu banyak menyakiti saya." Jangan ikuti bisikan itu, itu bisikan yang akan menjerumuskan kita . Katakan " Tidak ada "tapi", yang ada adalah aku ingin menikmati indahnya puasa, dan mendapatkan ampunan dari Allah.

Yang kedua diakherat nanti rugi, karena Allah berfirman: "Hanya yang punya Qulbun Salim (hati yang bersih) yang akan bertemu dengan Allah."
Sedangkan dalam Hadith dikatakan: "Kedengkian (hasud) itu akan menghabiskan pahala, seperti api menghabiskan kayu yang kering ."

Dalam cerita yang masyhur dikatakan bahwa Nabi (S) telah menjamin seseorang akan masuk surga adalah karena orang itu tidak pernah meyimpan rasa dengki atau sakit hati apapun dalam hatinya terhadap siapapun. Kalau mau tidur dia mengangkatkan tanganya sambil berkata: " O Allah aku maafkan semua orang yang dengki, orang yang mengumpat dan orang yang iri padaku.."
Bisakah kita berdoa seperti orang itu ketika ada orang yang men-jelek jelekan kita? Kalau bisa, insha Allah kita termasuk dari orang yang mendapat jaminan serperti orang itu.

Ketika Ramadan nanti datang coba kita bermunajat dan berjanji dengan Allah:
"Ya Allah! aku tidak tahu, mungkin ini Ramadan yang terakhir bagiku. Ramadan-ramadan yang lalu, aku tidak mengerjakan puasa dan ibadah dengan itqan dan ihsan. Ya Allah! aku tahu betapa banyak dosaku, dan dengan kemurahan-Mu, Engkau jadikan bulan ini bulan ampunan, dan kebebasan dari api neraka.
Oleh karena itu ya Allah! aku tidak akan sia-siakan ramadan kali ini. Pertama aku akan membersihkan hatiku dari semua penyakit hati yang selama ini mangganggu kekhusuan ibadahku pada-Mu. Ya Allah berilah aku kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menunaika perintahmu ini.
Amin..

Wallahu 'alam

Puasa Tingkat Ketiga

Cobalah Anda amati perasaan, perilaku, dan kebiasaan Anda sehari-
hari. Tahukah Anda apa yang mengatur semua itu? Kalau Anda
merenungkannya dengan cermat, Anda akan menemukan bahwa keseluruhan
program mengenai diri kita berada di dalam kepala Anda. Inilah yang
disebut pikiran.

Pikiranlah yang mengatur perasaan, tindakan, kebiasaan, dan akhirnya
nasib kita. Pikiranlah yang menentukan apakah kita senang atau susah,
sedih atau bahagia, serta sehat atau sakit. Semua yang kita rasakan
sumbernya adalah pikiran. Karena itu untuk melakukan perubahan
menyeluruh terhadap kehidupan kita, satu-satunya hal yang harus
diubah adalah pikiran. Namun seperti halnya komputer, pikiran kita
juga sering terserang virus-virus berbahaya yang merusak.

Salah satu sarana untuk membersihkan pikiran kita dari virus-virus
tersebut adalah berpuasa. Karena itu makna puasa yang sesungguhnya
adalah mengendalikan pikiran Anda. Inilah yang saya sebut ''Puasa
Tingkat Ketiga.''

Adapun puasa tingkat pertama adalah puasa secara fisik. Ini hanya
menjaga apa yang masuk ke dalam mulut Anda. Puasa tingkat kedua
adalah puasa secara sosial/emosional. Ini berkaitan dengan perilaku
kita kepada orang lain, terutama menjaga apa yang keluar dari mulut
(ucapan kita).

Apa yang masuk ke dalam mulut amat perlu kita jaga, karena inilah
sumber penyakit. Kita menjaga agar tak makan makanan yang beracun,
yang tak higienis, maupun yang berkolesterol tinggi. Namun sayangnya,
kita sering mengabaikan ''makanan-makanan'' yang masuk ke dalam
kepala kita.

''Makanan-makanan'' itu sebenarnya tak kalah beracunnya, sangat
berbahaya dan mengandung virus yang mematikan. Hakikat puasa tingkat
ketiga adalah menjaga pikiran dari virus-virus yang berbahaya. Ini
adalah puasa secara mental, yang merupakan prasyarat puasa tingkat
empat, yang intinya adalah merasakan kedekatan Tuhan. Inilah
tingkatan puasa yang tertinggi yaitu secara spiritual.

Untuk mengubah diri kita, paling tidak kita harus mencapai puasa
tingkat ketiga ini. Caranya adalah dengan memilih secara
sadar ''makanan-makanan'' apa yang boleh dikonsumsi pikiran kita.
Kita harus sangat berhati-hati karena banyak sekali hal di sekitar
kita yang dapat menjadi virus yang berbahaya.

Coba perhatikan, berapa lama Anda menonton televisi setiap hari?
Jangan lupa, banyak acara-acara TV sekarang ini berisikan virus-virus
yang sangat berbahaya: telenovela, sinetron, film dan acara gosip
para selebritis kita yang ada di hampir seluruh stasiun TV. Temanya
berkisar pada hal-hal yang itu-itu saja: perkelahian antarartis,
perceraian, perselingkuhan, dan seterusnya.

Bosan dengan acara gosip, Anda melihat berita dan menyaksikan
perkelahian para politisi kita. Selain dari media massa, pikiran Anda
juga bisa tercemar melalui lingkungan pergaulan, tindakan orang yang
menyakiti kita, maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Racun pikiran kita inilah yang akan menentukan perasaan kita. Apakah
Anda merasa bahagia, senang, dan susah, sebenarnya hanyalah merupakan
konsekuensi dari apa yang masuk ke pikiran Anda.

Esensi berpuasa adalah menciptakan ''gembok'' untuk mengunci pikiran.
Berpuasa berarti kitalah yang memegang kunci gembok tersebut, dan tak
menyerahkannya kepada orang lain. Ini sebenarnya merupakan hakikat
kepemimpinan. Seperti halnya komputer, otak kita juga mempunyai rumus
GIGO (Garbage In Garbage Out). Maksudnya, kalau pikiran kita
mengkonsumsi sampah, maka yang akan dihasilkan juga sampah. Ada
pepatah yang mengatakan, ''Pikiran yang picik membicarakan orang.
Pikiran biasa membicarakan kejadian. Tetapi pikiran yang besar
membicarakan gagasan.'' Inilah pikiran-pikiran yang bersih dan belum
teracuni virus dan sampah.

Lantas bagaimana dengan hal-hal yang tak dapat kita kontrol, misalnya
perilaku dan ucapan orang lain yang menyakiti hati Anda? Kalau itu
terjadi pada Anda, berapa jam waktu yang Anda gunakan untuk
memikirkan perilaku orang tersebut? Padahal, semakin Anda terserap ke
dalam detil tentang apa-apa yang membuat Anda marah, semakin tak enak
pikiran Anda. Inilah efek bola salju pikiran.

Jangan lupa, walaupun kita tak dapat mengontrol perilaku orang lain,
kita senantiasa dapat mengontrol pikiran kita. Saat ini saya sedang
mempraktekkan tiga kalimat penting untuk selalu menyehatkan pikiran
kita.

Pertama, Subhanallah (Maha Suci Allah). Ini berarti hanya Tuhanlah
yang Maha Sempurna. Memahami kalimat ini akan membuat kita mudah
memaafkan kelalaian orang lain dan diri sendiri.

Kedua, Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah). Memahami kalimat ini
akan membuat kita senantiasa bersyukur menghadapi situasi apapun.
Kesuksesan tidaklah membuat kita takabur, sebaliknya kegagalan
tidaklah membuat kita putus asa.

Ketiga, Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Memahami kalimat ini secara
mendalam akan menyadarkan kita bahwa semua hal yang kita lakukan,
bahkan kita pertengkarkan sehari-hari, adalah masalah kecil. Kitalah
yang sering merusak pikiran kita dengan membesar-besarkan masalah
yang sebenarnya kecil.

Oleh: Arvan Pradiansyah,

*********************************************************************************

Tahukah Anda.

Laba-laba ternyata tidak pernah menempel pada bidang yang dia lewati, seekor laba-laba yang bisa bergantung pada langit-langit berkat adanya 600.000 setule (rambut yg sangat halus) yang mengasilkan gaya tarik-menarik antara laba laba dan bidang yang dilewati.

*********************************************************************************

Ramadhan, Bulan Introspeksi Diri

Segala puja-puji secara sempurna hanya milik Allah, Zat yang Maha Menguasai alam Semesta, Zat yang Maha Menguasai terang dan gelap, Zat yang Menguasai tiap-tiap saat, sungguh tiada satu detikpun kecuali milik Allah. Saudara-saudaraku sebuah terasi ada harga kalau jelas ciri dan baunya yang khas. Kita membuat terasi tetapi tidak memiliki ciri dan bau yang khas terasi, maka sungguh si terasi ini tidak akan ada harganya, walaupun ia diberi terasi. Begitu juga kita umat Islam, kenapa saat ini kita kurang dihargai ?. Jawabannya, bisa jadi karena kita mengaku sebagai umat Islam tetapi tidak tampak ciri kita sebagai ummat Islam. Ciri akan selalu disertai dengan harga, karena kita tidak punya ciri maka jangan harap akan punya harga.

Oleh karena itu, bulan Ramadhan yang saat ini kita jelang, marilah kita bersungguh-sungguh menampilkan ciri keislaman kita. Tentu saja ciri keislaman tidak identik dengan atribut penampilan yang luar, yang tidak terlalu pokok. Berikut ini adalah beberapa ciri yang dianjurkan untuk kita lakukan di bulan Ramadhan. Selama bulan Ramadhan ini hendaklah yang pertama umat Islam miliki adalah ciri keteladanan, "uswatun hasanah", keteladanan dalam kebaikan. Pancasila P4 gagal total di Indonesia walau telah menghabiskan biaya beratus milyar, begitu banyak waktu, begitu banyak tenaga, begitu banyak pikiran, diantara kunci penyebab kegagalannya adalah karena tidak ada keteledanan. Masyarakat sulit mencontoh, siapa yang berjiwa P4 sebenarnya.

Jadi andaikata kita bertanya mengapa keadaan rumah tangga, kantor, atau masyarakat belum sesuai dengan harapan. Pertanyaan pertama harus dilakukan pada diri kita sendiri, contoh apakah yang sudah kita perlihatkan sebagai seorang muslim. Sepatutnya sebagai seorang ayah atau ibu harus bertanya, "Saya memberi contoh apa kepada anak-anak ?".Jangan terlebih dahulu menyalahkan anak. Bagaimana mungkin mengharapkan anak santun lembut sedangkan di rumah ibu bapak bersikap keras dan kasar ?. Bagaimana mungkin kita mengharapkan anak menjadi arif kalau kita sendiri di rumah seperti diktator ?. BAgaimana bisa mengharapkan anak rajin ke mesjid, sedangkan orangtuanya jarang beribadah ?.

Andaikata kita sebagai guru kita harus bertanya pada diri kita sendiri, contoh apa yang sudah kita berikan kepada murid-murid. Bagaimana murid tidak merokok kalau gurunya sendiri masih merokok ?. Bagaimana mungkin murid akan menemukan kemuliaan akhlak kalau sikap guru tidak indah ?. Bagaimana mungkin akan menjadi orang berprestasi, kalau gurunya tidak semangat dan hanya memberikan dengan apa adanya ?.
Andai kata kita sebagai pemimpin, pertanyaannya adalah suri tauladan apa yang saya tampilkan kepada anggota karyawan atau bawahan ?. Bagaimana mungkin karyawan akan disiplin kalau pemimpinnya tidak disiplin ?. Bagaimana karyawan atau anggota akan hemat jika pemimpinnya bermewah-mewahan ?. Bagaimana mungkin karyawan akan memelihara dirinya kalau pemimpinnya arogan ?.

Rekan-rekan sekalian tidak hanya sebagai pribadi tetapi juga sebagai keluarga. Sebagai haji, contoh apa yang sudah kita peragakan dalam masyarakat ?. Sebagai ustadz memberi contoh apa kepada masyarakat. Ustadz dianggap ulama tetapi contoh apa yang sudah ditunjukkan kepada masyarakat ?. Sebagai aktifis masjid, memberi contoh apa ?.

Kegigihan untuk jujur kepada diri sendiri, ini yang akan membuat kita menemukan kekuranganyang bisa dijadikan program perbaikan pada diri sendiri. Dan kegigihan kita memperbaiki diri adalah upaya sebenarnya memperbaiki orang lain. Apa artinya memperbaiki orang lain sedangkan diri kita sendiri semakin terpuruk dalam keburukan. Suri tauladan adalah langkah strategis yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. di dalam membangun kemuliaan Islam. Ciri khas seorang muslim yang baik ,pribadinya harus selalu menjadi figur suri tauladan.Tauladan bagi kebaikan dalam skala apapun, dimanapun dan kapanpun.

Yang kedua, Ramadhan harus menjadi bulan kebersihan. Karena sesungguhnya Allah mencintai kebersihan, "innallaha yuhibbu tawabi, wayuhibbu mutakabiriin", sesungguhnya Allah mencintai orang yang taubat dan orang yang bersih. Kita harus berjuang sangat keras untuk mengevaluasi gaya hidup bersih kita. Pakaian yang kotor tidak akan nyaman, gigi kotor tidak mungkin bisa nyaman, apapun yang kotor tidak akan membuat kita nyaman dan hidup kita indah. Hakekatnya kotoran itu identik dengan kerendahan diri, namanya juga kotoran begitu pula kalau kita merasa tidak nyaman, terhina, rendah, bisa jadi karena kita blum bisa mencintai kebersihan, padahal bersih adalah prasyarat dari keindahan. Indah adalah sesuatu yang dicintai Allah SWT. Shalat saja diawali dengan bersih. Tanpa wudlu shalat tidak akan sah, wudlu itu bukan hanya membersihkan tetapi juga mensucikan. Tidak akan diterima shalat, seperti Firman Allah dalam ayat AlQur'an "Qad aflaha manzakkahaa. Waqod khaabaman dassaha" (QS: Asy-Syams 910). "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya kerugian besar orang yang mengotorkannya." Sungguh yang bersih itulah yang akan membuat sukses, bahagia.

Oleh karena itu, Ramadhan ini adalah bulan bersih. Sekuat-kuatnya kita bersihkan dari yang lahir sampai yang batin. Pastikan Ramadhan ini kamar kita bersih, rumah kita bersih, kamar mandi bersih dari sampah, bersih dari barang-barang yang akan membuat ria, bersih dari barang milik orang lain, bersih dari barang yang tidak berguna. Karena kalau rumah sudah kotor dari banyak barang yang haram, barang yang ria, barang yg sia-sia, maka rumah itu tidak akan menyenangkan tidak akan barokah.

Begitu pula dengan harta kita mulai sekarang harus bersih, jangan sekali-kali tercemari oleh hak-hak yang tidak halal bagi kita. Harta yang bersih akan penuh barokah harta yang haram akan penuh fitnah, demikian pula aktivitas bekerja kita bersih pula dari kelicikan. Kita nikmati kejujuran, pandangan harus bersih sekuat-kuatnya jaga dari apa yang diharamkan oleh Allah agar bening dan nikmat hati ini. Kata-kata kita pun harus bersih dari kekejian, bersih dari kata-kata yang jorong, bersih dari kata-kata mencela, menghina orang lain, bersih dari fitnah, pilihlah dari khazanah kata-kata yang ada, kata-kata terbaik. Tubuh kita pun harus bersih, pakaian harus bersih, mandi yang bersih, rambut yang bersih. Begitu pula dengan hati kita harus jaga hati ini, hindari buruk sangka sekuat-kuatnya dan berbaik sangka pada orang yang beriman. Perangilah kedengkian jangan sampai selama Ramadhan ini dilanda dengan kedengkian, kedendaman yang tidak diharapkan oleh Allah. Upayakanlah semuanya bersih lahir batin, harta benda bersih, pikiran bersih. Insya Allah akan menambah keberkahan Ramadhan ini.

Dan yang terakhir, bulan Ramadhan ini adalah bulan kualitas. Karena ramadhan adalah bulan yang berkualitas diantara bulan-bulan yang lain. Hari-harinya adalah hari-hari berkualitas, berharga tinggi dihadapan Allah, jam demi jam maupun detik demi detik berharga sangat tinggi dihadapan Allah oleh karena itu tidak patut kita melakukan apapun kecuali yang sangat berharga. Jangan pernah kita berbicara kecuali dengan kata-kata yang berharga.

Jangan melihat kecuali yang berharga. Jangan mendengar kecuali suara-suara yang berharga. Jangan berpikir kecuali memikirkan yang berharga. Jangan pula melangkah kecuali kaki ini dilangkahkan ke tempat-tempat yang berharga dalam pandangan Allah. Cobalah lakukan segalanya dengan niat berharga hanya karena Allah semata.

Sungguh bila kita mengisi Ramadhan ini dengan aneka amal ibadah seperti yang diuraikan di atas. Insya Allah dengan karunia Allah, di akhir Ramadhan tahun ini kita akan sebagai seekor kupu-kupu yang keluar dari kepompong dengan sangat indahnya, kepompong Ramadhan, subhanallah.

Rindu Marhaban...

Ketika Rindu yang Terkikis Kembali Hadir

Publikasi: 15/09/2005 17:40 WIB

Terkadang kerinduan yang begitu besar terkikis oleh waktu dan kesibukan yang terus mengalir tak tertahankan. Tetapi janji pertemuan yang semakin dekat selalu mengingatkan kembali nostalgia yang terpendam di memori, terungkit lagi kenangan-kenangan indah sebelum perpisahan menjurang lebar menumbuhkan kerinduan yang melambungkan angan dan menantang asa, akankah waktu mempertemukan kembali jiwa perindu pada kekasihnya?

Tertatih aku mengejar bulan
Mengais sisa-sisa Ramadhan
Terjatuh terpuruk di keheningan
Ramadhanku telah pergi
Syawal tlah menjelang
Tinggalkan arti tujuh puluh tingkatan
Pahala bagi orang beriman....
(suara persaudaraan--album balada sebuah dangau)

Masih kuingat lamat-lamat nasyid itu kulantunkan pada detik-detik akhir Ramadhan penuh berkah, ketika bulan yang begitu dirindukan itu tanpa bisa ditolak pergi meninggalkan. Terasa sekali jiwa ketakwaan yang masih rapuh, saat Ramadhan pergi. Sadar banyak sekali kesempatan terlewatkan tanpa pencerahan. Ingin Ramadhan tetap menjadi hari-hari yang panjang.

Syawal, Idul fitri, tetap menggembirakan. Hari kemenangan. Meski ketakwaan tak yakin telah merasuk di jiwa. Yang diinginkan adalah nuansa Ramadhan yang teduh dan menyimpan energi penyemangat yang unik tetap dirasakan di bulan-bulan yang akan datang. Agar bekal yang telah dihimpun selama Ramadhan bisa tetap terjaga tak ternoda hingga kelak bertemu kembali dengan hari-hari mulia itu, atau lebih dulu kembali menghadap pemilik bulan barokah itu sebelum hilal Ramadhan menggaris di langit dunia.

Ketika perpisahan menjelma, kerinduan pun merasuk ke setiap celah jiwa. Tak henti memori mengingat saat-saat bahagia dalam kebersamaan dan segala romantisme sesaat sebelum waktu memisahkan. Dan kerinduan memberi kekuatan dan optimisme yang khas, harapan kuat untuk bisa berjumpa kembali.

Sebelum terlalu jauh waktu memisahkan jiwa dari Ramadhan, nuansa ruhiyah masih betah dalam lingkaran pengaruhnya. Shalat, shaum, tilawah, dan amalan yang lainnya masih mudah dijaga dan dipelihara. Sampai ketika waktu semakin jauh menyeret jiwa yang belum utuh takwa, direcoki oleh berbagai hiruk sibuk dunia, kerinduan akan nuansa teduh Ramadhan mulai menguap. Lupa. Meski tetap ada tetapi tak nampak di pelataran jiwa, tersembunyi di pojok jiwa yang terlupakan.

Kini kerinduan itu hadir kembali di pelataran jiwa, ketika Sya'ban menyapa dan mengatakan Ramadhan kan datang dalam hitungan hari. Kerinduan yang terkikis kini kembali hadir. Harapan untuk bisa merasakan lagi nuansa khas bulan yang memiliki hari seribu bulan itu kembali menguat. Tetapi, akankah aku menatap kembali wajahnya yang teduh? Siapa yang bisa memberi kepastian, sedang ajal hanya ada di genggaman-Nya?

Ah, Ramadhan, jumpai aku. Biarlah aku menghabiskan waktuku bersamamu dengan untaian amal yang melangit. Banyak kesempatan terlewatkan tanpa pencerahan, di Ramadhan yang lalu. Kalau waktu masih mengizinkanku menemuimu aku berharap Ramadhan kali ini adalah Ramadhan terbaik di antara Ramadhan yang pernah kulalui. Kuingin Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang bisa membawaku ke puncak derajat takwa. Ramadhan yang mempertemukanku dengan diriku yang seutuhnya, seperti yang kuinginkan sebagai seorang muslim.

Ramadhan menyimpan banyak rahasia unik yang mampu memberikan atmosfir yang menghidupkan nurani dan semangat ibadah. Seperti Rasul Mulia (SAW) yang dermanya di bulan suci menyerupai hembusan angin. Ramadhan akan menyajikan berbagai kesempatan, peluang dan kemudahan untuk kita melakukan sebaik-baik dan sebanyak-banyaknya amalan. Jika kita mempersiapkannya sejak Sya'ban menjelang maka banyak hal yang akan kita peroleh, tetapi jika kita baru tersadar ketika ramadhan sudah membuka pintunya Ramadhan maka banyak hal akan terlewatkan tanpa arti yang dalam.

Mumpung masih ada banyak hari yang bisa kita hitung sebelum Ramadhan tiba, marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Bersihkan diri, agar kesucian diri yang bersinergi dengan kesucian Ramadhan menghasilkan keajaiban jiwa yang menakjubkan, tercapainya derajat takwa. Azamkan dalam hati untuk banyak beramal di bulan lipat ganda, agar semakin banyak niat yang kita tanamkan semakin banyak tunas amal yang tumbuh, dan semakin banyak buah amal yang kita petik. Kalaupun taqdir memaksa kita untuk tidak melaksanakan niat yang kita telah kita tanamkan, insya Allah niat saja jauh lebih baik daripada tiada keinginan sekali. Bukankah niat seorang mukmin itu lebih baik dari amalnya itu sendiri?

Nun di sana
Masih ada jalan putih
Peluang kebaikan
Sebulan di Bulan Ramadhan...
(Now See Heart)

Allahumma baarik lanaa fi Sya'ban wabalighnaa Ramadhan. Spesial buat semua teman yang masih betah di Negeri Seribu Menara, tempat aku dibuat sangat terkesan oleh budaya "Ma'idaturrahman"-nya.

Zamzam Muharamsyah
Di Saung Aksara Jelajah Dunia (SAJADA), Garut
Saat Sya'ban kabarkan kedatangan Ramadhan

Sepuluh Langkah menyambut bulan Ramadhan..

Selamat Datang Bulan Ramadhan ..

Sepuluh Langkah menyambut Bulan Ramadan
Penerjemah Abu Asma (H.Abdul Rahman,Lc)*

Apabila kita akan menyambut tamu,kita akan berusaha menyiapkan penyambutan tamu tersebut dengan sebaik-baiknya,dengan memperindah pemandangan yang ada di rumah, mengumpulkan seluruh keluarga dan menyiapkan berbagai macam hidangan. Terlebih kalau tamu tersebut adalah tamu yang sangat kita hormati, maka persiapan yang kita lakukanpun akan semakin besar dan optimal. Beberapa hari lagi tamu yang agung akan datang menghampiri kita yaitu Bulan suci Ramadan kita. Sebagai orang beriman tidak boleh menyia-yiakan musim ketaatan ini,karena Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba menyambut dan mengisinya "Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (QS.Muthaffifin:26). Kemudian bagaimana kita menyambutnya? Paling tidak ada 10 langkah yang harus kita lakukan dalam menghadapi kedatangan bulan Ramadan:

Berdoa agar Allah kembali memberikan kesempatan kepada kita bertemu dengan bulan Ramadan dalam kondisi sehat wal afiat,sehingga kita bisa melaksanakan ibadah baik puasa,shalat,tilawah dan dzikir. Dari Anas bin Malik ra berkata, Bahwa Rasulullah saw apabila masuk bulan Rajab beliau selalu berdoa "Allahuma Bariklana fi Rajab wa Sya'ban wa balighna Ramadan" artinya "Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan sya'ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadan" (HR.Ahmad dan Tabrani). Dan para salaf shaleh selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan ramadan,dan berdoa agar Allah menerima amal mereka,apabila telah masuk awal ramadan mereka berdoa kepada Allah "Allahu akbar,Allahuma Ahillahu Alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wa taufik lima tuhibbuhu wa tardha" artinya "Ya Allah karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan,keimanan,keselamatan dan keislaman dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhoi".

Bersyukur dan memuji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi -Rahimahullah- dalam kitab adzkarnya berkata "Dianjur bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur, dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya".

Dan diantara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah & ketaatan. Maka ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat maka kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur kita kepada Allah.

Bergembira dengan kedatangan Bulan Ramadan. Rasulullah saw selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan,sebagaimana dalam sebuah hadits "Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa,pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka" (HR.Ahmad). Dan para salafus saleh sangat memperhatikan bulan Ramadan, mereka sangat gembira dengan kedatangannya, karena tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan ramadan,karena bulan tersebut adalah bulan kebaikan dan turunnya rahmat.

Merancang agenda-agenda ukhrawi yang tepat agar mendapatkan manfaat bulan ramadan.Karena banyak diantara kaum muslimin hanya merencanakan agenda yang bersifat duniawi dengan sangat detil,tapi melupakan agenda-agenda yang bersifat ukhrawi. Ini merupakan gambaran bahwa kaum muslimin kurang memperhatikan waktu-waktu yang berharga dalam memperbaiki hubungan dengan Allah untuk membersihkan dirinya. Dan diantara agenda yang dapat dilaksanakan yaitu memanfaatkan ramadan dengan program-program ketaatan yang teratur dan terarah.

Bertekad mengisi waktu-waktu ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. "Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (QS.Muhamad(47:21)

Mengertai dan memahami hukum-hukum Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin dalam menyembah allah dilandasi dengan ilmu.Tidak ada alasan bagi setiap mukmin tidak mengetahui ilmu yang berkenaan dengan hal-hal yang telah diwajibkan kepadanya. Diantaranya adalah puasa Ramadan,maka wajib untuk diketahui ilmu dan hukumnyanya sebelum Ramadan datang, agar puasanya benar dan diterima oleh Allah SWT. "Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui."(QS.21:7).

Menyambut Ramadan dengan diiringi tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan - kebiasaan buruk dan bertaubat secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Dan bertekad meninggalkannya disertai dengan penyesalan. Ramadan merupakan bulan taubat,kalau bukan dibulan di bulan Ramadan,kapan lagi kita bertaubat? Firman Allah, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."(QS.24:31).

Mempersiapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan dan penelaahan melalui buku serta artikel. Juga dengan menghadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan puasa serta hukum dan hikmahnya. Sehingga secara kejiwaan kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan. Rasulullah selalu memberikan semangat kepada para shahabat setiap penghujung sya'ban dan menjelang Ramadan tiba.

Mempersiapkan diri untuk berdakwah dengan langkah sebagai berikut:

• Menulis catatan kecil untuk disampaikan dalam kultum
• Membagikan buku-buku saku yang berisi nasehat,keutamaan puasa.
• Memberikan hadiah Ramadan,baik dalam bentuk
• Mengingatkan kaum muslimin untuk lebih peduli dengan kaum fuqoro.


Menyambut Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih:

• Kepada allah dengan taubat yang jujur.
• Kepada Rasul saw dengan mentaati apa yang diperintahkaan dan menjauhi apa yang dilarang.
• Kepada Orang tua, karib kerabat serta anak dan istri dengan menyambung silaturrahmi.
• Dengan masyarakat yang kita hidup bersama dengan mereka agar kita menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi mereka "Khairun naas anfauuhum linnas" Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia.

Beginilah bumi yang kering menyambut turunnya hujan,baginilah seorang yang sedang sakit menyambut datangnya dokter dan beginilah seorang menunggu kekasihnya yang sudah lama ditunggu - tunggu kedatangannya.

Ketua DPW PKS Kepri.
Di terjemahkan dari Ikhwanonline.